Berapa biaya perawatan seandainya seseorang mendapat gejala positif HIV / AIDS. Bagi saya nilai tersebut mungkin lebih baik diinvestasikan untuk hal yang lain. Yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penularan HIV / AIDS :
1.Menolak mendapat suntikan/tindakan medis lain dari alat suntik/medis yang diragukan ke sterilannya.
2.Tidak menggunakan pisau cukur/ gunting kuku/sikat gigi/handuk bersama.
3.Menghindari prosedur tatoo dsb.
4.Menghindari kontak langsung dengan darah/cairan tubuh orang lain.
Program lain yang dijalankan adalah :
A - Anda menjauhi hubungan seks (Abstinentia).
B - Bersikaplah saling setia ( Be Faithful).
C - Cegah dengan menggunakan kondom (Condom).
D - Dihindari pemakaian narkoba suntik (Drugs).
Program ABCD dijalankan karena
Penyakit IMS umumnya terjadi pada alat kelamin dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual :
Contoh penyakit IMS :
1.Kencing nanah ( GO)
2.Raja Singa ( Sifilis )
3.Jengger Ayam ( Condiloma )
4.Cacar pada alat kelamin (Herpes Genitalis )
5.Kutu Kelamin (Ptiriasis pubis )
Yang menjadi permasalahan secara umum berkaitan dengan HIV / AIDS yaitu :
1. AIDS merupakan penyakit mematikan yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya.
2. AIDS dapat menular kepada siapa saja.
3. AIDS sudah ada di mana-mana/seluruh dunia.
4. Stigma dan diskriminasi.
Bagaimana korelasi masalah HIV/AIDS dengan dunia kerja. Pada dasarnya para pekerja menghadapi risiko/kerentanan terhadap HIV/AIDS, hal ini disebabkan karena :
1. Usia produktif = periode aktif dalam aktivitas seksual
2. Banyak pekerja berstatus migrant worker yg terpisah dari keluarga sehingg lahirlah fenomena 3 M (Mobile Man with Money), yang makin berisiko tertular & menularkan HIV/AIDS
3. Terdapat kecenderungan banyaknya industri hiburan yang mengiringi perkembangan kawasan industri.
4. Akses/penyebarluasan informasi dan pelayanan terkait HIV/AIDS kepada masyarakat pekerja masih terbatas
Akibat dan Dampak HIV/AIDS pada dunia kerja yaitu :
1. Ancaman hilangnya sumberdaya manusia yang terampil dengan segala implikasinya;
2. Meningkatnya biaya penanganan dan perawatan tenaga kerja dengan HIV & AIDS;
3. Situasi dan hubungan kerja dapat terganggu akibat stigmatisasi dan diskriminasi
4. Angka mangkir kerja yang meningkat;
5. Menurunkan produktifitas dan kesejahteraan pekerja
6. Menurunnya investasi/melemahnya pertumbuhan ekonomi
7. Meningkatkan kemiskinan dan lain-lain.
Demi mencegah terjadinya penularan virus HIV / AIDS dan optimalisasi pencapaian profit perusahaan maka dianjurkan bila perlu pada waktu tertentu dari pihak management perusahaan melakukan semacam test untuk mengetahui status virus HIV yang diduga ada dilingkungan para pekerjanya. Pelaksanaannya melalui media VCT (Voluntary Counselling and Testing). VCT bersifat seperti konseling dan testing secara sukarela. Tempat pelayanan VCT adalah : klinik VCT di RS, Puskesmas dan pelayanan kesehatan lainnya. Tujuan utama VCT : mendorong org yg tampak sehat/asimtomatik utk mengetahui status HIV, sehingga mereka dapat mengurangi tingkat penularannya.(VCT) Voluntary Counseling and Testing adalah “ Layanan konseling dan test HIV secara sukarela dengan prinsip
1.Sukarela/tidak ada paksaan ( ada persetujuaan tertulis/inform consent).
2.Bersifat rahasia
3.Diawali dan di akhiri dengan konseling
4.Dilakukan oleh dokter yang terlatih/kompeten
Mamfaat VCT :
1.Mengetahui status HIV
2.Memudahkan mendapatkan pelayanan kesehatan dan perawatan sedini mungkin.
3.Memberikan perhatian/dukungan sosial.
4.Melakukan pencegahan penularan HIV
Pekerja yang diutamakan untuk melakukan VCT :
1.Pekerja yang dianggap mengalami gejala HIV
2.Pekerja yang mengalami TBC
3.Pekerja yang (diduga) homoseks.
4.Pekerja yang berperilaku beresiko.
5.Pekerja wanita yang hamil.
6.Serta pekerja lain yang ditunjuk oleh managemen karena alasan lainya.
Kesimpulannya bahwa “Butuh Kewaspadaan Dan Bukan Kepanikan ” untuk menghadapi HIV / AIDS dilingkungan kita. PERHATIKANLAH ORANG - ORANG YANG KITA SAYANGI !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar